Sabtu, 09 April 2011

TUGAS 3 TEORI ORGABISASI UMUM (SOFTSKILL)

Contoh Kasus :
Seseorang mengkonsumsi baju yang ia sukai dibeli seharga Rp.25.000,- untuk memenuhi hukum “Law of Diminishing Marginal Utility” maka dibuatlah tabel Total Utility dan
Marginal Utility seperti di bawah ini :
Harga Barang Jumlah Barang yang Uang yang Total Utility Marginal Utility
Per Unit Di konsumsi (Q) Di keluarkan (TU) (MU)
25000 1 25000 0 -
25000 2 50000 15 15
25000 3 75000 25 10
25000 4 100000 33 8
25000 5 125000 38 5
25000 6 150000 38 0
25000 7 175000 33 -5
25000 8 200000 25 -8

TEORI PERILAKU KONSUMEN
Menerangkan perilaku pembeli dalam menggunakan dan membelanjakan pendapatan yang diperolehnya, yaitu :
•Alasan para pembeli / konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang lebih rendah akan mengurangi pembelian pada harga yang tinggi.
•Bagaimana seseorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barangyang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
Nilai guna (utility) adalah kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang-barang. Jika kepuasan itu makin tinggi, maka makin tinggi pula nilai gunanya (utility-nya).

PENDEKATAN TEORI PERILAKU KONSUMEN :
•Pendekatan Nilai Guna (Utility) Kardinal, dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif.
•Pendekatan Nilai Guna (Utility) Ordinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi barang-barang tidak dikuantifikasi.

TEORI NILAI GUNA
Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang semakin tinggi, maka makin tinggi pula nilai gunanya (utility-nya). Terbagi atas :
•Nilai Guna Total (Total Utility/TU) : jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
•Nilai Guna Marginal (marginal Utility/MU) : pertambahan/pengurangan kepuasan sebagai akibat dari penambahan/pengurangan penggunaan suatu unit barang tertentu.
Hipotesis utama teori nilai guna : hukum nilai guna marginal yang semakn menurun “Law of Diminishing Marginal Utility”, menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi lebih sedikit apabila orang tersebut terus menambah konsumsinya atas barang tersebut.

MEMAKSIMALKAN NILAI GUNA (UTILITY)
Dalam keadaan dimana harga-harga berbagai macam barang adalah berbeda,
syarat yang harus dipenuhi untuk memberikan nilai guna yang maksimum adalah :
setiap rumah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang
akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya.
Hipotesis :
•Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsinya apabila perbandingan nilai guna marginal berbagai barang tersebut adalah sama dengan perbandingan harga-harga barang tersebut.
•Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsinya apabila nilai guna marginal untuk setiap rupiah yang dikeluarkan adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsikan.

Jumat, 08 April 2011

tugas softskill 2 semester 4

Kasus 1:
Funsi Permintaan suatu barang menggunakan persamaan P = 15 – Q.
dan Funngsi penawaran menggunakan persamaan P = 3 + 0.5 Q.
Kemudian kita mencari Harga keseimbangan dan jumlah Keseimbangan yang tercipta.

Permintaan : P = 15 - Q
Q = 15 - P

Penawaran : P = 3 + 0.5 Q
Q = -6 + 2 p

Keseimbangan : Q d = Q s
15 – P = - 6 + 2P
21 = 3 P
P = 7

Q = 15 - P
= 15 - 7
= 8

Jadi, P = 7 dan Q = 8

Kasus 2:
Permintaan suatu barang ditunjukkan dengan persamaan Q = 60 – 10P
dan penawaran barang ditunjukkan dengan persamaan Q = 5P + 15.
Kemudian kita mencari Harga keseimbangan dan jumlah Keseimbangan yang tercipta.

Permintaan: Q = 60 – 10 P
Penawaran : Q = 5 P + 15
Keseimbangan: Q s = Q d
5 P + 15 = 60 – 10 P
15 P = 45
P = 3

Q = 60 – 10 P
= 60 – 10 (3)
= 30
Jadi, P = 3 dan Q = 30

Teori Permintaan

1. Permintaan Pasar dan Kurva Permintaan (market demand curve), menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dari berbagai tingkat harganya.
2. Hukum Permintaan (law of demand), menyatakan bahwa jika harga naik maka jumlah permintaan turun, ceteris paribus. Atau sebaliknya.
3. Ceteris paribus, adalah asumsi bahwa faktor-faktor lain/selain harga dianggap konstan.
4. Permintaan pasar adalah akumulasi dari seluruh permintaan-permintaan individual
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang (x); Harga barang (x), Harga barang lain (y), Selera (T), Pendapatan (I), Ekpektasi (E) dan faktor non ekonomi.

Teori Penawaran

1. Penawaran Pasar dan Kurva Penawaran Pasar, adalah keinginan dan kemampuan penjual menawarkan/ memproduksi sejumlah barang pada berbagai tingkat harga.
2. Hukum Penawaran, hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga adalah searah, ceteris paribus.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran; Biaya produksi, tingkat persaingan, teknologi, ekspektasi pasar dan faktor non ekonomi yang lain.
Teori keseimbangan (ekuilibrium)

1. Penentuan Harga Pasar, interaksi antara permintaan pasar dan penawaran pasar akan menghasilkan harga (P) dan jumlah (Q) keseimbangan (ekuilibrium) pasar barang tersebut.
2. Secara grafik, keseimbangan pasar ditunjukkan pada titik perpotongan kurva penawaran dengan kurva permintaan.
Pasar suatu macam dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara matematis dan secara grafis ditunjukkan oleh persamaan Qd = Qs ,yakni pada perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran. Pada keadaan seimbang akan tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan (equilibrium quantity).

tugas softskill 1 semester 4

* Fungsi Pasar
Pasar dalam pengertian tempat (place) tidak semata-mata secara phisik, negosiasi antara penjual dan pembeli memungkinkan dilakukan transaksi jarak jauh menggunakan telepon, internet sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
fungsi utama pasar (menjawab What, How, For Whom);

1. Pasar menentukan harga barang
2. Pasar mengorganisasi produksi
3. Pasar mendistribusikan barang dan jasa
4. Pasar melakukan penjatahan
5. Pasar menyediakan barang dan jasa untuk masa datang


* Jenis - Jenis Usaha Dalam Bidang Ekonomi


a. Agraris
Usaha dalam bidang agraris menggunakan lahan tanah sebagai faktor produksi utama. Misalnya pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Bidang agraris dapat menghasilkan bahan pangan seperti padi, sayur, daging, ikan dan susu. Bidang ini juga dapat menghasilkan bahan baku industri seperti tebu, cokelat kelapa sawit dan kapas.
b. Industri
Usaha bidang industri merupakan jenis usaha yang mengola bahan mentah menjadi bahan jadi, bahan mentah menjadi bahan setengah jadi, dan bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.
a)Bahan mentah adalah bahan yang perlu diolah dulu agar dapat memenuhi kebutuhan, misalnya kapas dan kayu gelondongan.
b)Bahan setengah jadi adalah hasil olahan dari bahan mentah tapi masih perlu diolah lagi agar siap digunakan, contoh benag bagi industri tekstil dan tepung bagi industri roti.
c)Bahan jadi adalah hasil akhir proses pengolahan yang sudah siap untuk digunakan, misalnya baju, sepeda dan televisi. Contoh Industri kecil : pengrajin sepatu, mebel, alat-alat rumah tangga, dan tahu tempe. Contoh Industri besar: perusahaan tekstil, mobil, semen dan elektronik.

c. Perdagangan
Usaha dalam bidang perdagangan adalah jenis usaha menjual barang-barang produksi kepada pihak lain tanpa mengola bahan tersebut. Misalnya pedagang beras, bahan bangunan dan makanan.

d. Jasa
Usaha bidang jasa adalah jenis usaha yang tidak menghasilkan benda melainkan memberikan pelayanan kepada pihak lain sesuai kebutuhan. Misalnya guru, dokter dan paramedis.


* Bentuk bentuk Usaha

A.Perusahaan Perseorangan
Perusahaan yang dibangun atau didirikan oleh seseorangan.
Kebaikannya:
1.Kerahasian perusahaan terjamin.
2.Keputusan cepat diambil.
3.Keuntungan diperolehnya.
4.Lebih mudah memperoleh kredit.
Keburukannya:
1.Segalah resiko ditanggung sendiri.
2.Modal sulit berkembang.
3.Sumber keuangan terbatas.
4.Tanggung jawab pemilknya tadak terbatas.
B. Firma (fa)
Perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang mengunakan nama bersama untuk perusahaan tersebut.
Kebaikannya:
1.Resiko ditanggung bersama.
2.Jumlah modal relatif lebih besar.
3.Kemajuan perusahaan mudah tercapai.
Keburukanny:
1.Pengambilan keputusan tidak cepat.
2.Akibat kesalahan satu orang resiko harus di tanggung bersama oleh anggota lain.
3 Jika terjadi perselisihan yang tidak terselesaikan akan mengakibat bubarnya firma.

C. Persekutuan komanditer (CV)
Perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang yang terdiri dari sekutu aktif dan sekutu pasif.Sekutu aktif adalah seorang atau kelompok yang mengelolah perusahaan tersebut.
Kebaikannya:
1.Modal lebih cepat berkembang karena berasal dari banyak sumber.
2.Pengambilan keputusan lebih baik karena dilakukan secara musyawarah atau pertimbangan.
3.Dikelolah secara profesional.
Keburukannya:
1.Persero aktif memiliki tanggung jawab yang terbatas.
2.Mudah terjadi konflik antar pemilik modal.

D.Persero terbatas (PT)
Perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang, berbadan hukum, dan modalnya pemiliknya terdiri atas saham- saham.
Keuntungannya:
1.jawab pemengan saham terbatas terhaspa utang-utang perusahaan.
2.Mudah unuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain.
3.Dikelolah secara profesional.
Keburukannya:
1.Pendirinya lebih sulit.
2.Ongkos pembentukannya relatif tinggi.
3.Kurangnya rahasia perusahan disebabkan karena segala aktiitas harus dilaporkan kepada pemegang saham, erutama yang menyangkut rahasia perusahaan.
E.Persero Terbatas Negara (Persero)
Merupakan salah satu bentuk Perusahaan milik Negara yang sebelumnya bernama Perusaan Negara (PN).
Ciri- ciri pokok persero:
1.Makna usaha adalah untuk mencari keuntungan.
2.Status hukumnya sebagai hukum perdata berbentuk perseroan terbatas.
3.Hubungan- hubungan usahadiatur menurut hukum perdata.
4.Modal seluruhnya atau sebagian merupakan milik negara dan kekayaan negara yang dipisahkan.
5.Tidak memiliki fasilitas- fasilitas negara.
6.Pmpinan dipegang olh direksi.
7.Karyawannya mempunyai tatus sebagai karyawan perusahaan swasta biasa.
8.Peran pemerintah

F.Perusahaan Daerah (PD)
Perusahaan yang saham sahamnya dimiliki oleh pemeintah daerah dan bertujuan mencari keuntungan yang nantinya dapat dipakai untuk pembangunan daerah.

G.Perusahaan Negara Umum (Perum)
Perum bertujuan untukmencari keuntungan, tetapi tidak mengabaika kesejahteraan masyarakat.
Ciri-ciriya:
1.Sebagian modal berasal dari Negara dan sebagian lagi bekerja sama denagn masyarakat.
2.Bertujuan untuk melayani kepentingn masyarakat dan mencari keuntungan.
3.Status pegawainya adalah pegawai perusahaan yang diatur tersendiri dalam undang -undang.

H.Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)
Suatu perusahaan yang mengambil keuntugan tapi dengan cara memakai fasilitas negara tidak terpisah kekayaan perjan dengan negara.
Ciri- cirinya:
1.Seluruh modal berasal dari negara yang sudah dianggarkan dalam APBN.
2.Tujuan melayani kepentingan masyarakat dan tidak mencari keuntungan.
3.Status pegawainya adalah pegawai negeri.

I.Koperasi
Kata koperasi berasal dari bahasa Inggris yaitu co (bersama) dan operating (usaha). Pengertian koperasi sesuai dengan Undang- Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 pasal 1 yang isinya: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang- seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.
Fungsi dan peran koperasi:
1.Membangun dan mengembangakan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untukmeningkatkan kesejahteraan eknimi dan sosialnya.
2.Berperan secara aktif dalam upaya mempertingi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
3.Memperkokoh perekonomian masyarakat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4.Usaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

J.Yayasan
Adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang- undang. Yayasan diatur dalam undang- undanga no 28 tahun 2004 tentang perubahan atas undang- undang no 10 tahun 2001.

percobaan

tes....

Rabu, 24 November 2010

TUGAS SOFT SKILL 5

     SOAL
   
    
1.     Sebutkan cara penyusunan warkat yang saudara ketahui?
2.     Untuk jenis warkat wesel, cek, surat pembelian disusun / ditaruh dengan cara apa ?
3.     Apa yang anda ketahui tentang RECORD RETENTION SCHEDULE?
4.     Apa yang anda ketahui dengan TABULATING?


JAWABAN

1. Beberapa cara penyusunan warkat:
> system penyusunan warkat menurut abjad
> system penyusunan warkat menurut subyek
> system penyusunan warkat menurut waktu
> system penyusunan warkat menurut daerah
> system penyusunan warkat menurut nomor

• Sistem abjad merupakan suatu sistem dan penemuan kembali warkat-warkat berdasarkan abjad.
• Sistem masalah merupakan suatu sistem penemuan dan penyimpanan kembali menurut isi pokok atau perihal surat.
• Sistem nomor merupakan pemberian nomor yang terdapat pada folder
• Sistem tanggal merupakan penyimpanan surat berdasarkan tanggal, hari, bulan/tahun tanggal dijadikan kode surat.
• Sistem Wilayah merupakan menyimpanan berdasarkan daerah/wilayah surat yang diterima.

Penyusunan papers berdasarkan abjad ini masih dibagi lagi menjadi beberapa bagian misalnya berdasarkan :
a. Nama orang, nama pendaftar, nama mahasiswa dan sebagainya.
b. Masalah yang akan dibahas, topik yang dibicarakan.

Untuk mempermudah penempatan dan penemuan kembali papers – papers yang bersangkutan maka sebaiknya dalam tempat penyimpanan papers pada awal nama diselipkan huruf abjad yang sesuai dengan nama depan atau huruf depannya misalnya untu setiap pengatian nama atau topik ditulis kedalam lembaran yang menonjol sehingga mudah dlama mencari topik atau nama yang lainya. system penyusunan papers menurut subyek Penyusunan papers menurut subyek ini merupakan modifikasi dari penyusunan papers menurut abjad.

Penyusunan warkat terbagi menjadi 3 tahap, yaitu :

Tahap Awal

* Memilih, mengumpulkan dan menentukan topik.
* Memperdalam wawasan/intelektual berhubungan apa yang akan dikembangkan/diperluas.

Tahap Penulisan

* Dengan Sistem Wilayah merupakan menyimpanan berdasarkan daerah/wilayah surat yang diterima.
* Sistem penomoran merupakan pemberian nomor yang terdapat pada folder.
* Dengan mengembangkan makalah untuk dijadikan makalah.
* Dengan Sistem tanggal merupakan penyimpanan surat berdasarkan tanggal, hari, bulan/tahun tanggal dijadikan, yaitu kapan pembelian itu dikeluarkan.
* Untuk warkat jenis wesel, cek, surat pembelian atau order bisa disusun dengan cara sistem nomor yaitu dengan melihat nomor cek, wesel atau surat pembelian yang ada, disusun dari nomor yang terkecil sampai yang terbesar atau bisa sebaliknya.
* Dengan Filling sistem suatu rangkaian kerja akan teratur agar dapat dijadikan untuk penyimpanan arsip sehingga saat diperlukan arsip tersebut dapat dan tepat ditemukan.

Tahap Revisi

* Pemeriksaan terhadap isi dan penggunaan kata, kalimat, ejaan, serta tanda baca.

2. Pada warkat jenis cek, wesel, surat pembelian disusun/ditaruh dengan cara menggunakan sistem nomor, dengan melihat nomor cek apakah benar atau tidak, wesel atau surat pembelian yang ada, disusunlah dari nomor yang terkecil hingga yang terbesar atau bisa sebaliknya. Bisa juga dengan sistem wilayah, dari dan dimana surat pembelian dikeluarkan.Atau bisa dengan sistem tanggal yaitu kapan wesel, cek dan surat pembelian itu di keluarkan seperti system wilayah diatas.

3. Record retention schedule adalah suatu kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam rangka proses manajemen, yaitu yang berhubungan dengan penggolongan, pemilihan, distribusi, maupun disposisi dari record untuk menentukan records yang mana yang perlu tetap disimpan untuk selama-lamanya serta jenis-jenis records yang mana dan yang dalam jangka waktu berapa lama pula perlu dimusnahkan karena sudah tidak diperlukan lagi.

Records terbagi menjadi 4 golongan, yaitu :

* Records yang tidak penting (non essential)
* Records yang tidak dimanfaatkan
* Records yang penting
* Records yang sangat penting.

4. Tabulating, yaitu memasukkan data-data yang sudah dikelompokkan ke dalam tabel-tabel yang mudah dipahami. Tabulating juga mengumpulkan data dan fakta yang sesuai dengan cakupan bidang masing-masing menjadi suatu daftar atau tabel sehingga tidak terjadi pengulangan kata atau kalimat, sehingga bisa memberikan analisa yang rasional, objektif dan menunjukkan logika hubungan antara data, fakta peristiwa dan dampaknya.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Komunikasi yang efektif
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Thomas dan Schmidt pada tahun 1976, komunikasi yang buruk akan menciptakan konflik antar pribadi. Hal ini akan semakin penting, jika mengacu pada hasil penelitian bahwa pegawai menghabiskan waktu kurang lebih 70 persen untuk berkomunikasi baik dalam bentuk verbal, nonverbal maupun tulisan. Komunikasi yang efektif akan meningkatkan produktivitas, baik bagi pegawai maupun perusahaan. Dengan memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik, kita akan dapat mengantisipasi masalah, membuat keputusan, mengkoordinasi arus kerja, mensupervisi yang lain, membangun hubungan maupun mempromosikan produk dan jasa yang telah ditawarkan oleh perusahaan. Jadi akan diperoleh suatu kesan yang baik dari kolega, pegawai, supervisor, investor, maupun pelanggan dalam merespon kebutuhan masing-masing stakeholders.
Ciri-ciri Pesan yang Efektif :
l  Menyediakan informasi yang praktis, dengan menerangkan bagaimana mengerjakan sesuatu, menjelaskan  mengapa perubahan dilakukan, memberikan solusi terhadap masalah, mendiskusikan status sebuah proyek, dan lain-lain.
l  Memberikan fakta dibandingkan kesan, dengan menggunakan bahasa yang konkret dan jelas secara detail.
l  Mengklarifikasi dan menyingkat informasi, dengan menggunakan tabel, bagan, foto, diagram
l  Menyatakan tanggung jawab secara jelas, yaitu apa yang kita harapkan atau apa yang dapat kita lakukan.
l  Membujuk dan menyediakan informasi. Biasanya pesan yang disampaikan adalah membujuk pegawai untuk melakukan sesuatu atau pelanggan untuk memanfaatkan layanan yang kita tawarkan dengan menjelaskan manfaat yang akan mereka peroleh dengannya.

Sumber : Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, halaman 50-52, 2006, Badri Munir Sukoco




Komunikasi efektif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu komunikasi untuk personal dan kelompok serta untuk komunikasi massa. Pada komunikasi personal dan kelompok, suatu komunikasi dikatakan efektif apabila komunikan mampu memahami pesan yang dikirimkan oleh komunikator. Pemahaman pesan disini terlepas dari setuju atau tidaknya komunikan dengan isi pesan yang dikomunikasikan. Sedangkan pada komunikasi massa, suatu komunikasi dikatakan efektif apabila mampu menjangkau komunikan dalam jumlah besar.
Komunikator
Ditinjau dari factor komunikator, untuk melaksanakan komunikasi efektif terdapat dua factor penting pada diri komunikator, yaitu kredibilitas komunikator dan daya tarik komunikator.
  • Kredibilitas Komunikator
Adalah pesan yang diterima komunikan dianggap benar dan sesuai dengan kenyataan yang ada. Kepercayaan komunikan ini ditentukan oleh keahlian komunikator dan dapat tidaknya ia dipercaya. Kepercayaan yang besar pada umumnya dapat meningkatkan kesediaan seseorang untuk melakukan  perubahan sikap. Semakin disenangi dan dikenal seorang komunikator oleh komunikan, semakin besar kecenderungan komunikan untuk mengubah kepercayaannya kearah yang dikehendaki komunikator. Pada umumnya pesan yang dikomunikasikan akan mempunyai daya pengaruh yang lebih besar, apabila komunikator dianggap sebagai seorang yang ahli.
Selain kepercayaan dan keadilan kredibilitas juga dapat muncul dari status social.
Seseorang yang mempunyai status social yang lebih tinggi akan mempunyai kredibilitas yang lebih besar, sehingga apa yang dikatakan akan dipercaya dan lebih besar kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain.
  • Daya Tarik Komunikator
Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap, melalui mekanisme daya tarik. Seorang komunikator yang disenangi dan dikagumi oleh komunikannya akan menyebabkan komunikan akan menerima kepuasan dari usaha menyamakan dirinya dengan komunikator.
Dapat pula terjadi, seorang komunikan yang menganggap bahwa dirinya mempunyai persamaan dengan komunikator akan menimbulkan simpati dari komunikan. Dengan demikian akan memperlancar proses komunikasi.
Sumber : Komunikasi Bisnis, hal 26-27, Dra Sri Haryani Msi, UPP AMP YKPN Yogyakarta
Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan.
Dalam bahasa asing orang menyebutnya : “the communication is in tune“, yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti akan pesan yang disampaikan.
Seruan pembukaan atau opening call dari radio Australia adalah “you are tuning to radio Australia”, sedangkan BBC mengemukakan “you are listening to BBC”. Bilamana kedua istilah itu diperbandingkan, maka opening call dari radio Australia lebih dinamis karena orang tidak hanya mendengarkan, tetapi juga diajak untuk mempersamakan pengertian.
Beberapa syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
  1. Menciptaka suasana komunikasi yang menguntungkan.
  2. Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
  3. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat pihak komunikan.
  4. Pesan dapat menggugah kepentingan di pihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
  5. Pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan atau reward dipihak komunikan.
Membicarakan tentang minat atau awareness dipihak komunikan, dapat dikemukakan bahwa minat akan timbul bilamana ada unsure-unsur sebagai berikut :
  1. Tersedianya suatu hal yang menarik minat.
  2. Terdapat kontras, yaitu suatu perbedaan antara hal yang satu dengan lainnya, sehingga apa yang menonjol itu menumbuhkan perhatian.
  3. Terdapat harapan untuk mendapat keuntungan atau mungkin gangguan dari hal yang dimaksudkan.
Itulah beberapa faktor yang dapat menimbulkan suatu komunikasi yang efektif.
Sudah barang tentu untuk menciptakan keefektifan tidaklah semudah yang dipaparkan dalam tuilisan ini, karena faktor-faktor lain seperti kejiwaan, lingkungan, dan budaya turut memainkan perannya.
Sumber :Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi, Cetakan pertama, 1987, Praktikto

TUGAS SOFT SKILL 4

       SOAL


1.     Jelaskan syarat komunikasi yang baik dan berhasil?
2.     Apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi penyimpangan data yang efisien dan fleksibel?
3.     Sebutkan cara peyusunan paper/warkat yang saudara ketahui?
4.     Sebutkan Prinsif dalam dari Tata Kerja, Sistem Kerja dan Prosedur Kerja?

JAWABAN

 1. Syarat komunikasi yang baik dan berhasil :

> Syarat utama untuk bisa berkomunikasi dengan baik hanya satu. Yakni kerelaan mendengarkan apa yang lawan bicara ucapkan. Tentu saja bukan mendengarkan secara pasif, namun secara aktif. Artinya, Anda memberi perhatian. Wujudnya bisa komentar, tanggapan, keterbukaan, dan juga berdiam diri.

> Usahakan agar kita sendiri mencapai keterangan yang lengkap. Yakni kita mengerti jelas apa yang sedang dibicarakan.

> Usahakan agar terdapat adanya kepercayaan pada kedua belah pihak. Kepercayaan sangat penting dalam hal berkomunikasi, terutama hal-hal yang sangat rahsia.

> Usahakan untuk mencapai dasar pengalaman yang sama.

> Gunakanlah kata-kata yang dikenal oleh masing-masing pihak.

> Usahakanlah agar perhatian pihak yang menerima intruksi tetap ada.

> Perhatikanlah hubungan-hubungan.

> Gunakanlah contoh-contoh dan alat-alat visual.

> Praktekanlah penangguhan reaksi.

> Prinsip komunikasinya harus benar.

2. Sebaiknya data yang sudah di simpan lebih baik di backup, agar apabila hilang ataupun rusak karena sesuatu jadi bisa di pakai kembali. Dan juga melakukan pemeriksaan ulang pada data tersebut, sampai datanya benar.

3. Tahap-tahap Penyusunan Makalah/paper

- Persiapan

> Mengumpulkan dan membaca buku-buku untuk memilih dan menentukan topik;

> Membaca buku-buku untuk memperluas pengetahuan yang berhubungan dengan topik yang telah terpilih mengembangkan kerangka makalah

- Penulisan

> Kegiatan pengembangan kerangka makalah menjadi sebuah makalah

- Pemeriksaan (Revisi)

>Pemeriksaan terhadap isi dan penggunaan kata, kalimat, ejaan, dan tanda baca

Kerangka makalah/paper

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Permasalahan

1.3 Tujuan

1.4 Metode Pengumpulan Data

1.5 Sistematika

BAB 2 PEMBAHASAN

BAB 3 PENUTUP

3.1 Simpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA


4. Prinsip-prinsip dalam tata kerja, prosedur dan system kerja :

* Tata kerja, prosedur keja dan system kerja harus disusun dengan memperhatikan segi-segi tujuan , fasilitas, peralatan, material, biaya dan waktu yang tersedia serta segi luas, macam dan sifat dari tugas atau pekerjaan.
* Untuk mempersiapkan hal-hal itu dengan setepat-tepatnya maka haruslah terlebih dahulu dipersiapkan adanya penjelasan tentang tujuan pokok organisasi, skema, klasifikasi, jabatan, analisa jabatan, unsur kegiatan organisasi dan semacamnya.
* Pilih salah satu pokok bidang tugas yang akan dibuat bagan prosedurnya.
* Selanjutnya harus dibuat dan dijelaskan daftar dari tiap-tiap detail pekerjaan yang harus dilakukan berikut lamanya waktu yang diperlukan untuk melaksanakan bidang tugas yang termaksud.
* Dalam penetapan tahap-demi tahap dalam rangkaian pekerjaan (misalnya soal prosedur surat keluar) maka antara tahap yang satu dengan tahap berikutnya harus betul-betul terdapat saling hubungan yang sangat erat yang keseluruhannya menuju ke arah satu tujuan.
* Dan tiap-tiap tahap itu harus betul-betul merupakan suatu pekerjaan yang nyata dan perlu untuk pelaksanaan dan penyelesaian seluruh tugas atau pekerjaan yang dimaksud.
* Di samping itu harus ditetapkan pula skill atau kecakapan dan ketrampila tenaga kerja yang diperlukan untuk penyelesaian bidang tugas yang termaksud. Jadi ini dimaksudkan untuk tidak memperpanjang prosedur kerja. Dengan kata lain prosedur kerja disusun bukena berdasarkan jumlah (quantity) tenaga kerja yang ada, melainkan berdasarkan skill (quality) tenaga kerja yang dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan suatu bidang pekerjaan tertentu.